configurasi routing debian 6.0
Router merupakan perangkat yang digunakan untuk menghubungkan 2 (dua) segmen IP yang berbeda.Routing merupakan proses yang dilakukan oleh Router untuk menghubungkan 2
(dua) segmen IP yang berbeda
OK tanpa panjang lebar kita mulai membahas.
Satu
lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang
konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini
gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya.
Dan
untuk lebih memudahkan pengecekan Kabel UTP yang telah terpasang RJ 45
maka gunakan LAN Tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja
agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan
pasang dan bisa kedap-kedip.
Bingung? OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Tipe
ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung
korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang
konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2
biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye
muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar
pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan
kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka
ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar
ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung
hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi
masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang
penulis foto dari sebuah buku.
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun
kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool.
Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung
kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan
(pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang
ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar
penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin
tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian
Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya,
kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua,
dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu
yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada
masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan
tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi
masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah
1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti
memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
Untuk
tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC,
atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya
karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya
mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya
hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara
pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang
lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada
ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe
“straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai
standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung
pertama: